Assalam...
Sedikit perkongsian yang dipetik daripada tazkirah oleh Ustaz Sihabuddin Muhaemin (USM). Hal ini bertujuan memperoleh keberkatan dari silaturrahim yang dilakukan dan yang pentingnya tidak melanggar batasan syariat islam yang sedia ada. Silaturrahim adalah usaha seorang muslim untuk menyambung tali persaudaraan dengan cara yang benar dengan memberikan kebaikan kepada saudaranya dan menolak keburukkannya dengan segala kemampuan yagn dimilikinya seperti berkunjung ke rumahnya, menolong kesusahannya, membantu dengan harta dan tenaga, mendoakan dan menolak keburukan yang ada padanya.
Hal ini dilakukan untuk saudaranya yang muslim, yang taat dan istiqamah dalam beramal ibadah. Sekiranya saudaranya adalah seorang yang kafir atau orang yang fasik, maka silaturrahim yang dilakukan dengan cara memberi nasihat agar kembali ke pangkal jalan serta mengajak kepada kebenaran dan mendoakannya agar Allah SWT memberikan hidayah.
Silaturrahim dan saling menziarahi merupakan akhlaq islam yang mulia. Rasulullah SAW adalah contoh terbaik kepada sahabatnya dan umatnya yang sentiasa melakukannya. Bahkan silaturrahim dan ziarah memiliki hubungan yang erat dengan keimanan. Sabda beliau "Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhirat, hendaklah ia bersilaturrahim" (HR. Bukhari dan Muslim).
Silaturrahim juga dapat melapangkan rezeki dan memanjangkan umur. Sabda Rasulullah SAW "Barang siapa menginginkan untuk diluaskan rizkinya serta diundurkan ajalnya; hendaklah ia bersilaturrahim" (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari kelebihan itu, amalan silaturrahim perlulah mengikut adat dan etika dalam Islam. Berikut adalah adab-adab dalam bersilaturrahim dan ziarah menurut pandangan Islam antaranya;
1. Memperhatikan hari dan jam yang sesuai untuk bersilaturrahim dan ziarah.
2. Dianjurkan membawa hadiah atau buah tangan atau sesuatu yang bermanfaat baik.
3. Memberi tahu terlebih dahulu sebelum datang. Hal ini bertujuan untuk memastikan keberadaan tuan rumah yang akan kita datangi.
4. Sangat digalakan menziarahi saudara mara yang terdekat terlebih dahulu atau jiran tetangga atau sahabat handai yang sakit atau yang sedang terkena musibah.
5. Mengutamakan silaturrahim kepada orang-orang alim dan orang-orang sholeh untuk mengambil keberkatan daripada mereka.
6. Sebaiknya orang-orang yang lebih muda mendatangi rumah orang-orang yang lebih tua terlebih dahulu.
7. Saling memberi nasihat dan wasiat kepada kebaikan dan jika dilakukan dalam acara resmi maka sebaiknya mengundang penceramah untuk membri ceramah agama untuk keberkesanan silaturrahim tersebut.
8. Tidak boleh mengatakan sesuatu ucapan atau perbuatan yang tidak disukai dan berusaha menjauhkan diri dari perbuatan ghibah.
9. Memakai pakaian sopan, bersih dan kemas.
10. Menjauhi pemborosan dan pembaziran dalam memberikan hidangan berupa makan, minum dan sebagainya.
11. Menjauhi kemaksiatan serta perkara lagho; lalai mengerjakan shalat, bercampur aduk antara lelaki perempuan, berjabat tangan antara lelaki dan perempuan yang bukan mahram, tidak menutup aurat yagn mendatangkan fitnah dan nafsu syawat.
12. Dianjurkan berjabat tangan atau bersalaman sama ada dengan berpelukan, cium tangan atau bersalaman biasa (lelaki dengan lelaki dan perempuan dengan perempuan), mengucapkan salam pada waktu bertemu dan berpisah serta saling mendoakan kebaikan.
Ya Allah berkatilah kami di bulan Syawal yang mulia ini serta berkatilah silaturrahim kami dengan saudara-saudara kami, sahabat handai serta umat islam umumnya, mudah-mudahan persaudaraan kami akan berkekalan hingga di akhir hanyat di dunia dan di akhirat nanti. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin...
Wassalam.
No comments:
Post a Comment